SENI MENYATUKAN JIWA

Tayang : Minggu, 2 Oktober 2022 PKL 21.05 WIB


Kali ini Kick Andy mengangkat cerita para penari Indonesia yang sudah lama kecimpung  dalam dunia tari. Tentu saja, bukan sembarang tari yang mereka ciptakan, tarian karya mereka memiliki keunikan dan  kekhasan tersendiri. Karya Tarinya pun tak hanya di dalam negeri saja, melainkan terkenal hingga mancanegara. Dan di episode kali ini ada yg berbeda, Andy F. Noya turut serta menari bersama kelompok tari Swargaloka membawakan tarian musical Kalamarica Ramayana.


Narasumber pertama yaitu Rianto seorang penari lengger lanang yang sudah membawakan tariannya ke puluhan negara. Kisah hidup Rianto sebagai seorang penari pernah diangkat oleh sutradara Garin Nugroho dalam film Kucumbu Tubuh Indahku, yang berhasil meraih delapan piala Citra, dan menjadi wakil Indonesia untuk dinominasikan di Piala Oscar 2020. Sebagai penari dan koreografer, Rianto sangat terinspirasi dengan tema ketubuhan, yang terinspirasi dari lengger lanang, tari khas Banyumas, Jawa Tengah. Lengger lanang adalah tarian dengan gerak perempuan yang ditarikan oleh lelaki. Rianto, mulai menari sejak kecil, sebelum dia belajar tentang tarian, Rianto sering berlenggak-lenggok layaknya seorang perempuan dan bahkan Rianto kecil sering dijuluki sebagai 'Anto banci'. Meski demikian pria kelahiran 7 September 1981 ini mengaku merasa sangat bersyukur karena dalam kesulitan dan bully an, kedua orang tuanya sangat mendukung pilihan hidupnya sebagai penari. Kini Rianto telah menikah dengan perempuan Jepang dan tinggal di Tokyo. Di sana Rianto dan istrinya yang juga penari membuka sanggar tari dan mengajarkan tarian Lengger lanang pada orang-orang Jepang yang tertarik akan tarian khas Banyumas Jawa Tengah ini.


Banyak anggapan seni tradisi seperti tari tidak banyak dilirik oleh anak muda. Namun, anggapan itu dipatahkan oleh seorang pemuda bernama Bathara Saverigadi Dewandoro atau yang akrab dipanggil Bathara. Ia menjadi salah satu pemuda indonesia yang konsen dan konsisten terhadap seni tradisi. Laki-laki berusia 25 tahun ini adalah seorang koreografer atau seniman tari muda Indonesia yang sudah malang melintang dalam dunia kesenian tari baik di dalam maupun luar negeri. Saat ini, dirinya menjadi koreografer dan sutradara di Swargaloka yang telah menyabet berbagai penghargaan, salah satunya penghargaan rekor muri sebagai penata tari tradisional Jawa termuda tahun 2013. Swargaloka sendiri pertama kali didirikan oleh Suryandoro dan Dewi Sulastri yang kebetulan adalah orangtua Bathara, yang bertujuan untuk mewadahi kreativitas dan menciptakan lapangan kerja untuk para seniman khususnya di bidang tari. Batahara berharap Swargaloka mampu menjadi wadah yang banyak melahirkan generasi generasi seniman muda, yang cinta tradisi dan selalu kreatif untuk menciptakan karya karya besar.


Ayu Permata Sari atau yang sering dipanggil Ayu ini adalah penari kontemporer asal Lampung yang sudah melanglang buana dari tingkat nasional hingga Internasional. Salah satu karya tarinya yang mendunia berjudul "Tubuh Dang, Tubuh Dut". Dalam menciptakan tarian Tubuh Dang,Tubuh Dut Ayu melakukan riset secara langsung ke panggung-panggung pertunjukan dangdut. Ayu mengamati orang-orang yang asyik berjoget. karena bagi Ayu orang-orang yang berjoget ketika mendengar lagu dangdut berarti mereka berjoget bergerak dari hati. Dari situlah Ayu yang belajar tari sejak kecil merasa tertantang untuk memasukan dangdut ke dalam karya tari kontemporernya. Di Jerman Tubuh Dang,Tubuh Dut sudah dua kali dipentaskan dan karya lulusan ISI ini cukup memukau para penontonya.