PELINDUNG JAWA

TAYANG, MINGGU, 22 JANUARI PKL 21.05 WIB

Hidup penuh misteri. Kita tidak tahu apa yang terjadi di waktu yang akan kita jalani. Mungkin

kita akan bahagia atau menemui duka. Tamu Kick Andy kali ini akan menceritakan masa-masa

sulit yang mereka dan keluarga mereka alami dan bagaimana mereka bangkit.

Niwa Adhe Saputra adalah anak ketiga dari 3 bersaudara asal Ngawi, Jawa Timur. Ibunya

bekerja sebagai PNS dan bapaknya wiraswasta. Kakak kedua Niwa terkena kanker tulang. Untuk

membiayai pengobatan kakaknya, orang tua Niwa terjerat hutang hingga lebih dari Rp 1 milyar.

Kakak Niwa tidak tertolong dan meninggal pada umur 17 tahun. Karena orang tua tidak punya

biaya untuk kuliah Niwa, mereka meminta Niwa cuti kuliah. Namun dengan tekad untuk

memperoleh pendidikan yang lebih baik, Niwa tetap kuliah. Ia kuliah di Universitas

Muhamadiyah Surakarta (UMS). Niwa membiayai sendiri kuliahnya dengan bekerja serabutan

mulai bagi brosur hingga kerja di restoran cepat saji. Demi menghemat, ia kos di tempat yang

murah. Niwa lulus pada tahun 2010 dan bekerja di bank.

Didorong keinginan untuk membantu orang tuanya melunasi hutang, pada tahun 2014 Niwa

mencari penghasilan tambahan dengan bekerja sebagai tenaga pemasar asuransi. Dengan bekerja

sebagai tenaga pemasar asuransi, Niwa dapat melunasi hutang orang tuanya. Hutang orang tua

Niwa lunas pada tahun 2016. Yang semula pekerjaan sebagai tenaga pemasar asuransi sebagai

perkerjaan sampingan menjadi pekerjaan utama Niwa. Ia keluar dari pekerjaan di bank. Selain

dapat membantu orang tuanya melunasi hutang, Niwa juga dapat membuka peluang pekerjaan

untuk saudara dan teman-temannya sebagai tenaga pemasar asuransi. Tercatat 500 orang yang

mengikuti jejak Niwa. Bahkan beberapa di antaranya memperoleh pendapatan yang lebih besar

dari Niwa. Niwa senang karena telah menjadi malaikat tanpa sayap bagi banyak orang,

keluarganya, teman-temannya dan para nasabah.

Cerita selanjutnya dari Susana. Ia menderita kanker tulang sejak tahun 2015. Awalnya ada

benjolan di betis kaki kiri. Setelah didiagnosis ternyata kanker tulang, Osteosarcoma. Jenis

kanker tulang ini biasanya menyerang pria atau anak-anak, namun Susan terkena kanker jenis

ini. Akibat kanker ini, tulang kaki kiri Susan dari mulai lutut hingga betis menjadi rapuh

sehingga harus dipasangi titanium untuk menyangganya. Pada tahun 2016, terdeteksi kanker

yang diderita Susan menyerang paru-paru, namun masih jinak. Sehingga belum diambil

tindakan. Pada bulan Mei 2022, kanker yang menyerang paru-parunya makin menyebar,

sehingga Susan harus menjalani kemoterapi sampai saat ini. Tahun 2018, Susan sempat jatuh

menyebabkan titanium yang berada di kaki kirinya mengenai pahanya menyebabkan keretakan

di tulang pahanya, sehingga Susan harus menjalani perawatan kembali dan dipasang titanium di

pahanya.

Sama sebelum menderita kanker, Susan aktif di kegiatan gereja di antaranya menjadi guru

sekolah minggu. Ia juga mendirikan komunitas Faith bagi penyintas kanker. Ia juga ikut

tergabung di komunitas Samantha and Friends. Kegiatan komunitas ini di antaranya mengadakan

seminar, saling menguatkan dan memberikan informasi seputar kanker. Karena informasi yang

benar tentang kanker sangat diperlukan bagi penderita kanker dan keluarganya. Komunitas

kanker Faith mendirikan rumah singgah gratis bagi penderita kanker dan pendamping yang


sedang berobat ke rumah sakit kanker Dharmais Jakarta pada tahun 2017. Pada tahun 2020,

mereka kembali mendirikan rumah singgah gratis lagi. Kali ini ditujukan bagi anak-anak yang

berobat di Jakarta.

Berawal dari pengalaman duka sang kakak yang terkena kanker dan harus mengeluarkan biaya

yang tidak sedikit untuk membayar tagihan Rumah Sakit, Julius Hermana (39) tergerak dan sadar

akan pentingnya memiliki produk proteksi, khususnya asuransi kesehatan. Sebagai kepala

keluarga, Ia sangat sadar bahwa arti proteksi sesungguhnya adalah untuk menjadi lebih sehat dan

memastikan untuk dapat terus menikmati momen bahagia bersama keluarga tanpa perlu merasa

khawatir jika mengalami risiko jatuh sakit. Kini, selain rasa aman, Julius juga telah mendapatkan

manfaat tubuh yang lebih bugar setelah menjalani berbagai aktivitas, salah satunya dengan

menjalani olahraga secara teratur. Di episode ini juga ada penjelasan seputar asuransi jiwa dari

Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus AAJI.