TAYANG : MINGGU, 13 NOVEMBER 2022 PKL 21.05 WIB
Dalam episode Keluargaku, Pahlawanku Kick Andy mengundang tiga narasumber penerima penghargaan
Arkatama Award 2022. Mereka adalah para pahlawan kemajuan keluarga yang terpilih dalam rangka
100 tahun keberadaan Perusahaan Frisian Flag di Indonesia, bekerjasama dengan Kick Andy. Dalam
episode ini ketiga narasumber ini akan menceritakan mengenai kegiatan kebaikan yang mereka lakukan
yang membuat ketiganya terpilih menjadi penerima penghargaan Arkatama Award. Mereka adalah
narasumber pertama yaitu Devirisal Djabumir. Dia adalah pendiri sekolah mimpi di Kepulauan Aru
Maluku. Keinginan kuat untuk memajukan pendidikan di kampung halamannya, membuat pemuda asal
Kepulauan Aru, Maluku ini rela meninggalkan pekerjaannya. Padahal dengan pekerjaannya, Dave sudah
memiliki gaji yang lumayan. Devirisal Djabumir lebih memilih mendirikan sekolah mimpi untuk anak-
anak di Kepulauan Aru yang dinilainya tidak mendapatkan pendidikan layak, sehingga kesejahteraan
masyarakatnya rendah. Sekolah mimpi berdiri pada tahun 2018 dan menggunakan sistem pendidikan
inklusif dengan pelajaran seperti bahasa inggris, kewirausahaan, public speaking dan lingkungan. Para
siswanya tidak dipungut biaya sepeserpun. Namun anak-anak hanya perlu membayarnya dengan
sampah plastik yang mereka kumpulkan. Hingga saat ini, sekolah mimpi memiliki 90 siswa mulai dari
jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah akhir dari berbagai daerah di Kepulauan Aru. Dengan
adanya sekolah mimpi, pria yang kerap disapa Dave ini berharap anak-anak didikannya dapat meraih
mimpi mereka dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
Narasumber berikutnya yaitu seorang bidan yang mengadi di Nagekeo, NTT bernama Ewaldina Sawi
Meo. Hidup adalah perjuangan, kata kata itulah yang layak disematkan untuk seorang bidan yang biasa
dipanggil Walde. Bidan yang telah mengabdi lebih dari tiga dekade ini, berhasil menekan angka
kematian bayi dan ibu hamil di daerah Ma’unori, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Tak ada
kata lelah bagi perempuan berusia 49 tahun ini, Walde terus mengedukasi masyarakat untuk selalu
peduli pada kesehatan ibu hamil dan balita. Walde pun rajin melakukan sosialisasi dan edukasi, serta
pembagian makanan tambahan dan susu, dengan menggandeng kader PKK desa setempat. Tak peduli
medan yang sulit dan terjal sekali pun. Terbukti atas kerja kerasnya, kini tak ada lagi kematian ibu hamil
dan bayi berkat edukasi yang dilakukan Ewaldina Sawi Meo. Baginya dia akan terus berjuang untuk
menyelamatkan ibu-ibu hamil dan balita. karena anak-anak yang akan dilahirkan nanti menjadi generasi
penerus bangsa.
Berikutnya adalah seorang pegiat lingkungan dari Labuan Baju, NTT , Robert kennedy Diaz. Kawasan
Labuan Bajo dan Taman Nasional Pulau Komodo merupakan salah satu primadona bagi para wisatawan
domestik maupun mancanegara untuk dikunjungi. Di tengah meningkatnya kunjungan wisatawan ke
kawasan ini maka meningkat pula volume sampah yang mencemari daerah ini. Berangkat dari itulah,
Robert Kennedy Diaz, tergerak hatinya untuk menjaga kebersihan dan keasrian kampung halamannya.
Pria yang berprofesi sebagai tour agency ini, menerima banyak keluhan dari para wisatawan, terkait
banyaknya sampah yang dibuang sembarangan di kawasan yang indah ini. Pada tahun 2010 Diaz
berinisiatif untuk membersihkan sampah di pintu masuk Taman Nasional Pulau Komodo ini, perjuangan
Diaz untuk menjaga keindahan kampung halamannya, bukan tanpa tantangan. Bahkan tantangan
terbesar yang dihadapi Diaz datang dari orang-orang terdekatnya yang menganggap tindakan Diaz,
buang-buang waktu saja dan dianggap orang gila. Namun, karena cinta pada lingkungan kampung
halamannya agar tetap bersih, Diaz pantang menyerah. Dua belas tahun sudah, Diaz menjadi garda
terdepan dalam menjaga keindahan kampung halamannya. Saat ini, Diaz bersama anak muda asli Labuan Bajo yang tergabung dalam Komunitas Anak Labuan Bajo Bersatu, berjanji akan terus menjaga
kelestarian lingkungan tanah Labuan Bajo hingga hayat masih di kandung badan.
Dalam episode ini turut hadir perwakilan dari Frisian Flag Indonesia Andrew Saputro yang turut
menjelaskan tentang Arkatama Award ini yang diberikan kepada sosok-sosok pahlawan kemajuan
keluarga yang ada di Indonesia dengan tiga pilar kategori sejahtera, sehat dan selaras. Penganugerahan
Arkatama award ini digelar dalam rangka 100 tahun keberadaan Frisian Flag di Indonesia. Semoga atas
apa yang dilakukan Frisian F;ag Indonesia bisa membuka mata kita, bahwa banyak juga di Indonesia
orang-orang baik yang peduli pada keluarga dan masyarakat. Di kesempatan ini Frisian Flag Indonesia
juga meluncurkan buku kisah 100 sosok Pahlawan kemajuan Keluarga yang berisi cerita para pahlawan
kemajuan keluarga.