Saptoyo

Saptoyo

Saptoyo, seorang patriot lingkungan sejati. Ia terpanggil memulihkan ekosistem pesisir pantai di kawasan Clungup, Malang Selatan, Jawa Timur yang rusak akibat penebangan liar. Ekosistem pantai yang rusak menyebabkan penghasilan warga dari hasil laut juga berkurang. Ia melakukan kegiatan konservasi dengan menanam pohon bakau pada tahun 2004. Awalnya hanya ia dan anaknya, Lia Putrinda Anggawa Mukti, karena tidak mudah mengajak warga untuk ikut serta. Sempat dipenjara karena kegiatannya, namun ia tidak jera dan usahanya tidak sia-sia karena kini kawasan Clungup telah pulih dan menjadi kawasan konservasi dan ekowisata favorit di Malang.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Darwinah

Darwinah

Kehidupan yang berat menempa Darwinah menjadi pribadi yang tangguh dan peduli. Saat bekerja menjadi TKI di Singapura, ia pernah mencoba bunuh diri karena mengalami penyiksaan dari sang majikan, namun hal itu tidak membuatnya kapok bekerja di luar negeri. Dari hasil kerja menjadi TKI ia merintis usaha dan membina purna TKI di Indramayu, Jawa Barat. Sejak tahun 2010, warga binaannya telah mencapai 4000 orang, khususnya purna TKI yang sudah mandiri dengan berbagai macam usaha. Ia juga mendirikan rumah Tahfiz gratis bagi anak-anak. Ratusan anak telah belajar di rumah tahfiz yang didirikan Darwinah pada tahun 2009.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Maximus Tipagau

Maximus Tipagau

Sejak kecil Maximus telah menjadi yatim piatu. Ayahnya, dibunuh seseorang dan ibunya meninggal akibat kekerasan ayah tirinya. Sempat hidup di hutan sampai akhirnya bekerja menjadi tukang kebun di Kompleks Perumahan PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua. Beranjak dewasa, Maximus bekerja sebagai operator truk dan alat berat di PT Freeport Indonesia. Tahun 2014 hingga 2016, Maximus sempat menjadi staf khusus presiden. Pengalaman masa kecil menuntunnya mendirikan Yayasan Samatoa pada tahun 2012. Yayasan ini bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di daerah-daerah di pegunungan Papua yang sulit dijangkau.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Zakarias Atapada

Zakarias Atapada

Bagi Zakarias Atapada yang akrab disapa Mobi Pada, uang seribu rupiah sangat berharga. Bersama Omri Manilani dan Apol Manulang,Mobi menginisiasi GErakan SEribu Rupiah atau Geser di Alor, Nusa Tenggara Timur. Tahun 2015 mereka memperbaiki jalan yang menghubungkan enam desa. Geser juga merenovasi rumah ibadah, sekolah, bahkan membantu biaya pengobatan orang yang tidak mampu. Bukan hanya uang, geser juga membantu masyarakat dengan berpartisipasi dalam kegiatan renovasi sekolah. Mereka juga mengumpulkan buku-buku untuk disumbangkan ke sekolah-sekolah di pedalaman Nusa Tenggara Timur. Selain di Nusa Tenggara Timur, kini kegiatan Geser juga ada di Kalimantan.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Budi Rudianto

Budi Rudianto

Budi Rudianto adalah pendiri dan pembina Program Peduli Nagari. Kegiatan ini bermula dari aksi sosial keluarga Budi. Setiap mengantar putranya, Muhammad Ridho Rabbani bersekolah, ia dan sang istri, Melly Gusfithri selalu membagi nasi bungkus pada para pemulung, tukang sapu dan pengemis. Pada tahun 2012, putra mereka meninggal dunia. Kehilangan orang yang disayangi tidak membuat Budi dan Melly terpuruk, kegiatan berbagi terus mereka lakukan. Budi membuat kegiatan Warung Ikhlas Dunsanak. Konsep warung ikhlas Dunsanak adalah menjual makanan sehat dengan harga Rp. 2000,- setiap bungkusnya. Dari kegiatan ini berkembang menjadi berbagai macam kegiatan diantaranya Pustaka Ikhlas, Butik Ikhlas dan berbagai macam kegiatan sosial lainnya.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Luh Ketut Suryani

Luh Ketut Suryani

Ni Luh Ketut Suryani adalah pendiri Suryani Institute For Mental Health di Bali. Suryani Institute For Mental Health memberikan kuliah tindakan preventive kesehatan mental serta melahirkan para relawan di tengah masyarakat ekonomi yang pas-pasan. Suryani Insitute juga membantu mereka yang mengalami gangguan jiwa sampai ke pelosok-pelosok desa di Bali. Berkat kegigihannya tersebut ia sering disebut juga spesialis Orang Dengan Gangguan Jiwa(ODGJ). Dalam menangani pasien-pasiennya tersebut Suryani tidak pernah memungut biaya sepersen pun dari pihak keluarga pasien, alias gratis.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Yusuf Nugraha

Yusuf Nugraha

Yusuf Nugraha adalah seorang dokter umum yang mendedikasikan ilmunya untuk menolong orang-orang tidak mampu. Yusuf Nugraha yang pernah hidup miskin, membangun klinik pengobatan gratis bernama Harapan Sehat di rumahnya di daerah Cianjur Jawa Barat. Tak hanya itu Yusuf Nugraha juga membuat sebuah gerakan ‘Bagi Senyum Ibu Pertiwi'. Gerakan Bagi Senyum Ibu Pertiwi memiliki program di antaranya di bidang kesehatan, lingkungan hidup, perilaku masyarakat yang meliputi hidup sehat hingga nasionalisme, infrastruktur, hingga generasi muda. Yusuf datang ke sekolah-sekolah khususnya tingkat SMA di Cianjur untuk memberikan edukasi tentang global warming, bahaya seks bebas, dan juga narkoba.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Sumirah

Sumirah

Sumirah seorang tukang sayur dan tukang pijat alternatif yang merawat puluhan anak anak yatim piatu dan anak terlantar di Rungkut, Surabaya. Hidup dalam kesederhanaan membuat Sumirah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan peduli pada sesama. Penghasilan dari memijat dan berjualan sayur selalu ia kumpulkan untuk merawat anak-anak asuhnya.Kegiatan mulia Sumirah dimulai tahun 1996. Saat itu, mengasuh anak-anak terlantar korban banjir di Pacitan, Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu anak asuhnya semakin bertambah. Sumirah harus bekerja keras untuk membiayai hidup dan sekolah anak asuhnya. Namun Sumirah bahagia, apalagi sudah banyak anak asuhnya yang hidup mandiri.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Baihajar Tualeka

Baihajar Tualeka

Baihajar Tualeka lahir di desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Berdasarkan perenungan dan keterlibatannya dalam konflik di Ambon, ia mengubah cara pandangnya terhadap konflik. Peraih Penghargaan Saparinah Sadli Award serta Penghargaan Indonesian Women of Change Awardinimendirikan Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) padatahun 2002.Lembaga ini bertujuan untuk memfasilitasi pendidikan dan diskusi antara umat Islam dan Kristiani di Maluku. Baihajar juga mendirikan koperasi yang diharapkan dapat memperkuat basis ekonomi warga. Pemberdayaan ekonomi ini menjadi penekanan program LAPPAN karena Baihajar menyadari betapa pentingnya basis ekonomi untuk menopang program perdamainan. Selain itu, LAPPAN juga melakukan pendampingan terhadap korban kekerasan rumah tangga dan seksual pada perempuan dan anak-anak di Maluku.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
William Hehakaya

William Hehakaya

William Jan Hehakaya adalah seorang pendeta. Sejak menjadi pendeta tahun 2006, Pendeta Willi banyak menghabiskan waktu bersama masyarakat di pedalaman Pulau Seram, Maluku. Saat menjadi pendeta di Desa Piliana, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengahia ikut memperjuangkan pembangunan jalan untuk membuka keterisolasian.Di desa Piliana, Pendeta Willi juga membantu masyarakat penderita kusta agar mendapat pengobatan hingga sembuh. Hal yang sama juga dilakukan di Desa Hukuanakota. Pendeta Willi juga mendorong orang tua untuk mendampingi anak-anaknya belajar dengan membuat jam belajar. Selain mengabdi di Pedalaman Maluku, Pendeta Willi juga menjadi Pembina Rohani para narapidana di rumah tahanan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat daritahun 2013 hingga 2016. Tak sebatas pembinaan rohani, Pendeta Willi juga melatih membuat kursi.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Irfan Amalee & Eric Lincoln

Irfan Amalee & Eric Lincoln

Irfan Amalee dan Eric Lincoln adalah pendiri Peace Generation Indonesia pada tahun 2006. Organisasi ini bergerak di bidang pendidikan perdamaian. Kegiatannya fokus pada pengembangan pelatihan perdamaian, media pembelajaran perdamaian, dan kegiatan kampanye serta aktivasi konten perdamaian. Organisasi ini berkomitmen untuk menyebarkan semangat perdamaian dengan cara-cara yang ceria melalui media kreatif. Irfan dan Eric membuat 12 modul nilai perdamaian dalam materi pembelajaran yang dilakukan Peace Generation. Relawan Peace Generation tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa negara.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Rohman Gumilar

Rohman Gumilar

Rohman Gumilar adalah pejuang literasi sejati. Pendidikan formalnya hanya sekolah dasar (SD), namun ia berjuang agar masyarakat mendapatkan pendidikan yang baik. Ia merintis pendirian Taman Bacaan Masyarakat (TBM)di desa Kadakajaya, Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat pada tahun 2000. Dengan usaha keras, akhirnya ia dapat mendirikan Saung Maca TBM Bina Kreasi Muda. Berbagai macam kegiatan ada di TBM ini diantaranya pelatihan penulisan scenario filmhingga membuat kerajinan dari barang bekas. Dengan adanya TBM. banyak perubahan pada masyarakat khususnya kesadaran untuk memperoleh pendidikan. Kini banyak warga Kadakjaya yang telah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.Untuk terus mendorong warga Desa Kadakjaya dan sekitarnya yang akan melanjutkan pendidikan, namun terhalang alasan ekonomi, Rohman membuka SMA terbuka pada tahun 2018.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Kristiawan

Kristiawan

Kristiawan mempunyai cara unik untuk memgabdi. Pada tahun 2008, Sarjana Keperawatan ini mengabdi di pedalaman hutan di Jambi untuk membantu mengatasi persoalan kesehatan Suku Anak Dalam.Medan yang berat dan pendekatan pada suku Anak Dalam yang memakan waktu cukup lama tidak menyurutkan niat Kris untuk mengabdi. Kris dapat diterima dan akrab serta fasih bahasa Suku Rimba. Kris kemudian juga menjadi mediator dinas kesehatan setempat dengan Suku Anak Dalam. Dengan demikian masalah kesehatan yang selama ini menjadi masalah bagi suku pedalaman ini bisa terselesaikan.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Puger Mulyono

Puger Mulyono

Puger Mulyono adalah seorang juru parkir di kota Solo, Jawa Tengah yang berhati mulia. Ia merawat anak-anak yang positif mengidap HIV AIDS yang telah ditelantarkan orangtua ataupun keluarganya. Kepedulian Puger merawat anak dengan HIV AIDS di rumahnya berawal di tahun 2012, Puger mendapat kabar bahwa ada seorang anak berumur satu setengah tahun, yang ditelantarkan keluarganya karena terinfeksi HIV. Karena merasa iba akan nasib bayi tersebut Puger pun membawa anak itu pulang untuk dirawat dengan penuh kasih sayang. Sejak saat itulah jiwa Puger terpanggil untuk menolong anak-anak pengidap HIV AIDS di rumahnya. Mereka tinggal bersama istri dan ke empat anaknya. Untuk melegalkan kegiatannya, Puger bersama beberapa orang temannya mendirikan Yayasan Lentera pada 2015. Puger merawat anak-anak yang terabaikan ini, seperti anak kandungnya sendiri, mulai dari mengantar ke sekolah hingga jadwal memberi obat.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Muhammad Abror

Muhammad Abror

Muhammad Abror yang akrab disapa Gus Abror adalah pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda yang terletak di Langgongsari, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Saat ini ada sekitar 1.000 santri putra dan putri di Ponpes Nurul Huda yang rata-rata merupakan anak yatim piatu, kaum dhuafa yang berasal dari beragam latar belakang kehidupan. Para santri ini tidak dipungut biaya, malah ponpes menyediakan keperluan santri. Selain santri yang mondok ada juga santri yang tidak mondok dan banyak diantara mereka yang memiliki masa lalu yang suram, seperti pengedar narkoba dan tukang mabuk. Setelah mondok di Ponpes Nurul Huda dan bergaul dengan Gus Abror mereka mampu menata hidup mereka kembali. Bahkan beberapa diantara santri, aktif dalam berbagai kegitan sosial, diantaranya layanan ambulans gratis, bedah rumah, dan peminjaman inkubator gratis.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
SABRINA DAN ELENA BENSAWAN

SABRINA DAN ELENA BENSAWAN

Kakak beradik Sabrina dan Elena Bensawan adalah pendiri Yayasan Saab Share. Walau usia mereka terbilang masih belia yaitu 20 dan 18 tahun, tindakan yang mereka lakukan membuat orang berdecak kagum. Betapa tidak, remaja seusia mereka seharusnya  bisa bersenang-senang bersama teman-temannya, mereka malah sering blusukan ke kampung-kampung kumuh. Melalui Yayasan Saab Shares yang didirikan tahun 2015 kakak beradik ini mencoba membantu anak-anak yang tidak mampu untuk bersekolah. Saab Share mendirikan rumah belajar di berbagai tempat di Indonesia dengan berbagai macam kegiatan termasuk pemberdayaan pada wanita.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Sandi Octa Susila

Sandi Octa Susila

Sandi Octa Susila adalah petani muda. Ia memilih menjadi petani, karena ia yakin profesi ini dapat memberi kehidupan yang layak. Pria berumur 26 tahun asal Cianjur, Jawa Barat ini tertarik di bidang pertanian sejak kecil. Sarjana dari Institut Pertanian Bogor ini, membina dan menampung hasil pertanian dari 373 petani. Hal ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kesejahteraan para petani.Sandi juga kerap diminta sebagai pembicara di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Para petani dari seluruh Indonesia juga banyak yang datang ke tempat Sandi di Cianjur untuk belajar pertanian. Sudah ribuan orang yang datang ke Cianjur untuk belajar di bidang pertanian pada Sandi. Ia juga digandeng Kementerian Pertanian sebagai Duta Petani milinial untuk mempromosikan pertanian di kalangan anak muda. Oleh Pemda Kabupaten Cianjur, Sandi diangkat sebagai direktur Terminal Agrobisnis Cianjur.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Du’Anyam

Du’Anyam

Du’Anyam didirikan oleh Azalea Ayuningtyas, Melia Winata dan Hanna Keraf pada tahun 2014. Du'Anyam yang berarti Ibu Menganyam dan melalui Du’Anyam, Ayu, Melia dan Hanna ingin membantu ibu-ibu di berbagai desa di Flores, Nusa Tenggara Timur mendapatkan penghasilan dari menganyam.Du’Anyam juga menjadi brand untuk produk anyaman daun lontar wanita Flores ini. Beragam disain produk dengan kualitas yang sangat baik telah dihasilkan Du’Anyam antara lain tas, sandal, aneka wadah untuk menyimpan dan sebagainya. Kini, para ibu di Flores mendapat penghasilan tambahan dari hasil anyaman yang bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan gizi selama kehamilan dan juga tabungan persiapan persalinan. Kini bukan hanya di NTT, Du’Anyam juga ada di Papua dan menyusul di Kalimantan. Kegiatan mereka juga makin beragam diantaranya dengan memberikan beasiswa.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Swietenia Puspa Lestari

Swietenia Puspa Lestari

Swietenia Puspa Lestari membentuk sebuah gerakan Divers Clean Action yang berfokus membersihkan pantai dan pulau-pulau tujuan wisata di Indonesia dari sampah yang mencemari lautan. Awal berdirinya Divers Clean Action dimulai dari kebiasaan perempuan berusia 25 tahun ini yang rutin mengambil sampah di lautan, khususnya sampah plastik saat menyelam. Dari hobinya menyelam itulah, yang mendorong sarjana teknik lingkungan ITB itu, aktif memerangi sampah plastik di laut. Tenia merasa perlu ‘menolong’ lautan terbebas dari sampah. Biasanya, Tenia dan kawan-kawan Divers Clean Action membersihkan sampah di laut dari kedalaman 5 hingga 16 meter. Saat ini sukarelawan Divers Clean Action mencapai seribu dua puluh empat orang. Para sukarelawan ini terdiri dari para penyelam yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong
Sondaicus Project

Sondaicus Project

Sondaicus Project didirikan oleh sejumlah siswa Sekolah Bina Nusantara Simprug dan Sekolah Mentari pada Desember 2016. Sejumlah kegiatan, mereka lakukan untuk ikut menjaga kelestarian badak jawa (rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon yang terancam punah. Kegiatan mereka cukup banyak diantaranya mengumpulkan dana untuk membeli mesin perahu boat milikpetugas patrol Taman Nasional Ujung Kulon yang dicuri orang. Mereka juga mengadakan kegiatan ekoturisme untuk mengenalkan Badak Jawa pada para pelajar khususnya para pelajar di Jakarta. Mereka membentuk klub sepak bola sebagai sarana mengenalkan Badak Jawa. Sondaicus Project juga membantu pelestarian terumbu karang di sekitar taman nasional Ujung Kulon. Mereka juga turut menggalang dana bagi korban gempa dan tsunami Banten. Menurut salah satu pendiri Sondaicus Project, Kemal, kegiatan mereka akan terus berlangsung jika mereka telah lulus sekolah, karena regenerasi telah mereka lakukan pada adik-adik kelas mereka. Selain itu Sondaicus Project juga telah berbentuk yayasan.

Isikan data diri anda untuk mengikuti undian
Nama tidak boleh kosong
Email tidak boleh kosong
Telepon tidak boleh kosong